Sejarah Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia


Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia berdiri sejak Kampus Institut Teknologi Indonesia diresmikan pada 1 Oktober 1984. Awalnya, Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia berlokasi di Gedung Krakatau Steel dengan luas bangunan ± 150m2 menggunakan sistem layanan tertutup (closed access). Pengelolaan Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia dibina oleh Universitas Tarumanegara (UNTAR) dengan mendelegasikan Dra. Siti Farzani Goernawan sebagai Kepala Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia. Pengalaman Dra. Siti Farzani Goernawan sebagai Kepala bagian Perpustakaan di Fakultas Ekonomi UNTAR diharapkan dapat membantu Kampus Institut Teknologi Indonesia dalam pembinaan dan pengelolaan perpustakaan. Kepala Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia dibawahi oleh Pembantu Rektor II Bidang Administrasi dan Akademik dan dibantu dengan 3 (tiga) Kepala Bagian, yaitu: 1.) Kepala Bagian Administrasi, 2.) Kepala Bagian Pengolahan, dan Kepala Bagian Pelayanan.




Struktur Organisasi Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia

Pembinaan Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia dilakukan dengan fokus mengelola koleksi serta membangun sistem tata kelola manajemen perpustakaan yang masih dilakukan secara manual. Pesatnya pertumbuhan jumlah sumbangan koleksi secara konstan dan masif selama 2 tahun masa jabatan akibat euphoria berlebih dari perorangan hingga instansi pemerintah maupun swasta menjadi kendala utama perpustakaan. Keterbatasan ruang penyimpanan hingga minimnya pengetahuan dan pengalaman SDM serta sistem perpustakaan menjadi kendala serta perhatian utama perpustakaan.

Relokasi Kampus Institut Teknologi Indonesia merupakan solusi dari permasalahan keterbatasan ruang penyimpanan di perpustakaan Institut Teknologi Indonesia. Pemindahan seluruh aktivitas pendidikan menuju kawasan Serpong terjadi pada tahun 1986. Namun, jarak tempuh menjadi kendala bagi Kepala Perpustakaan sehingga terjadi pergantian pemimpin perpustakaan pada tahun 1989. Kepala perpustakaan diganti melalui pengangkatan Ir. Sigit Tandyono selaku dosen Program Studi Arsitektur menjadi Pejabat Pelaksana Harian (PLH) Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia. Masa jabatan PLH perpustakaan dilaksanakan selama 1 tahun masa kerja. Dra. Lusy Sianipar diangkat setelah masa PLH perpustakaan berakhir pada tahun 1989. Dra. Lusy Sianipar diangkat menjadi Kepala Perpustakaan periode masa jabatan 1989-1994. Dalam mengatasi masalah minimnya pengetahuan dan pengalaman pengelolaan perpustakaan, maka diberlakukan program pengembangan SDM Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia. Kepala Perpustakaan wajib mengikuti proses tugas belajar yang diadakan Kampus Institut Teknologi Indonesia di Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan Program Studi Ilmu Perpustakaan pada jenjang pendidikan Magister S2. Sedangkan, seluruh staf perpustakaan diwajibkan mengikuti program pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh lembaga penyelenggara diklat kepustakawanan. Hasil dari program pengembangan SDM Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia mempengaruhi perkembangan tata kelola dan manajemen perpustakaan secara signifikan.

Jabatan Kepala Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia digantikan oleh Dra. Rieke Satyadharma setelah pengunduran diri Dra. Lusy Sianipar akibat kondisi kesehatan yang memburuk pada tahun 1994. Dra. Rieke Satyadharma diangkat sebagai Kepala Perpustakaan dengan masa jabatan periode 1994-1999. Program yang dijalankan oleh Dra, Rieke Satyadharma adalah peningkatan program pengembangan staf Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia. Program tugas belajar di Perguruan Tinggi Swasta maupun Negeri pada jenjang program Sarjana S1 diberikan kepada beberapa staf perpustakaan berlatar belakang pendidikan SLTA dengan peminatan bidang ilmu yang diinginkan masing-masing staf perpustakaan. Program tugas belajar diberikan kepada enam orang staf perpustakaan dari 17 staf perpustakaan.

Jabatan Kepala Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia digantikan oleh Ir. Imam S. Aryanto selaku Dosen Program Studi Arsitektur selama masa periode jabatan 1999-2004. Di masa kepemimpinan Ir. Imam S. Aryanto, Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia dilibatkan dalam program hibah Technological and Professional Skill Development Sector Project (TPSDP) pada tahun 2000. Program hibah bertujuan untuk memajukan dan mengembangkan Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia. Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia menerima dana hibah sebesar $ 100.000,- atau setara dengan Rp. 959.500.000,- untuk dipergunakan dalam meningkatkan dan memperluas gedung serta penyediaan sistem dan fasilitas pendukung layanan perpustakaan. Peningkatan dilakukan dengan menambah lantai perpustakaan seluas 172.2 m2. Sedangkan perluasan gedung ditambah menjadi 51.16 m2 sehingga total luas bangunan perpustakaan menjadi 582.78 m2. Penyediaan sistem perpustakaan dilakukan dengan bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam pelatihan dan penyediaan sistem automasi perpustakaan SIPISIS berbasis jaringan intranet. Sedangkan penyediaan fasilitas pendukung dilakukan dengan penyediaan perangkat keamanan dan peralatan layanan perpustakaan. Perangkat keamanan yang disediakan berupa RFID Tags, Security Gateway, CCTV, Monitor CCTV. Peralatan layanan perpustakaan yang disediakan berupa 25 Client Computer, 4 Server Computer, 2 Mesin Fotocopy, Rak Perpustakaan dan lain sebagainya.

Keberhasilan pengembangan Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia mendapat apresiasi Pimpinan Institut Teknologi Indonesia sehingga masa jabatan Ir. Imam S. Aryanto diperpanjang sampai dengan periode tahun 2009. Dinamika yang terjadi di lingkungan Kampus Institut Teknologi Indonesia ditanggapi dengan perubahan secara fundamental melalui pemberlakuan reorganisasi, restrukturisasi dan reorientasi kurikulum pada tahun 2007. Ir. Imam S. Aryanto harus mengakhiri masa jabatan sebagai Kepala Perpustakaan setelah dinyatakan meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya sebelum masa pemberlakuan rasionalisasi manajemen di Kampus Institut Teknologi Indonesia. Sehubungan dengan itu, Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia mengalami kekosongan kepemimpinan sehingga pengelolaan perpustakaan dirangkap oleh Kepala Biro Administrasi Akademik. Akibatnya, beban kinerja Kepala Biro Administrasi Akademik menjadi lebih berat sehingga diberlakukan reorganisasi unit Perpustakaan Institut Teknologi Indonesia pada tahun 2009. Berdasarkan pertimbangan dan keputusan Pimpinan Institut Teknologi Indonesia maka dilakukan reorganisasi unit Perpustakaan di bawah unit Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI). Perpustakaan di bawah unit PDSI diharapkan dapat mengembangkan akses dan pelayanan berbasis Informastion and Communication Technologies (ICT).