PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan sepatu. Di PT. XYZ terdapat lantai produksi degreasing bagian bottom yang memproduksi sepatu jenis classic cortez. Kapasitas Produksi yang ditargetkan perusahaan adalah 2500 pasang/shift atau 165.000 pasang/bulan untuk produksi bagian degreasing.Langkah pertama yang dilakukan yaitu penentuan waktu baku setiap operasinya berdasarkan OPC (Operation Process Chart) dengan menggunakan uji keseragaman & uji kecukupan serta perhitungan kelonggaran. Hasil perhitungan Takt Time untuk produksi 2500 pasang/shift yaitu sebesar 12 detik/pasang. Line Balancing pada kondisi awal terdapat 6 stasiun kerja dan sesudah memakai metode LCR maka menjadi 5 stasiun kerja. Stasiun kondisi awal yaitu, Transfer Komponen o/s ke conveyor (1), Transfer Komponen o/s ke conveyor (2), Primer Outsole, Date Stamping, Inspeksi, Packing. Dengan menggunakan metode LCR maka terdapat penggabungan stasiun inspeksi dan packing.Jumlah waktu menganggur pada kondisi awal 9.11 detik, dengan menggunakan metode LCR maka terdapat perubahan jumlah waktu menganggur menjadi -2.41. Berdasarkan pengolahan data tersebut dapat diketahui bahwa dengan diterapkannya metode Line Balancing perusahaan mampu melakukan improvement sehingga hasilnya mengurangi waktu menganggur (iddle time), mengurangi penumpukan barang (bottle neck), menghilangkan penumpukan beban jam kerja (overload), dan manfaat utamanya adalah meningkatkan kapasitas produksi aktualnya, khususnya produk sepatu jenis classic cortez