PRA-RANCANGAN PABRIK DIMETHYL ETHER (DME) DARI SYNGAS DENGAN KAPASITAS PABRIK SEBESAR 10.000 TON/TAHUN | Perpustakaan

Record Detail

No image available for this title

Tugas Akhir Sarjana

PRA-RANCANGAN PABRIK DIMETHYL ETHER (DME) DARI SYNGAS DENGAN KAPASITAS PABRIK SEBESAR 10.000 TON/TAHUN



DME merupakan senyawa ether yang paling sederhana, berbentuk gas yang tidak berwarna dan larut dalam air maupun minyak, tidak bersifat karsinogenik dan tidak beracun. Dimethyl ether (DME) mempunyai rumus molekul C2H6O dan berat molekul 46,07 g/mol. Dimethyl eter dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar sektor rumah tangga dan industri, bahan bakar pembangkit listrik, bahan baku untuk produk kimia serta bahan bakar transportasi karena memiliki angka cetan yang tinggi (Japan DME Association). Oleh karena DME merupakan senyawa yang tidak beracun maka dapat juga digunakan sebagai aerosol propellant oleh industri kosmetik dan kesehatan. DME adalah bahan bakar multi-source (dapat diproduksi dari banyak sumber), diantaranya dari gas alam,syngas, fuel oil, batubara, dan biomassa. Secara tradisional, produksi DME melalui dua tahapan proses yaitu sintesis methanol (bisa diperoleh dari konversi biomass atau reaksi gas karbon monoksida dengan hidrogen), kemudian dua molekul metanol mengalami proses penarikan molekul air (dehidrasi) menghasilkan satu molekul DME.
Berdasarkan data BPPT, pabrik DME yang telah ada di Indonesia saat ini yaitu PT. Bumi Tangerang Gas Industri yang berlokasi di Tangerang dengan kapasitas produksi 12.000 ton/tahun. Sementara itu di Jepang berdiri pabrik DME komersial dengan kapasitas produksi terkecil di dunia yaitu sebesar 10.000 ton/tahun. Pada pra-rancangan pabrik ini akan didirikan pabrik Dimethyl Ether (DME) dengan kapasitas 10.000 ton/tahun yang berlokasi di kecamatan Guntung, Bontang Utara, Kalimantan Timur.
Tahap konstruksi dimulai pada tahun 2023 dan akan diproduksi secara komersil pada tahun 2024. Proses produksi menggunakan bahan baku utama yaitu H2 dan CO dengan
perbandingan rasio mol (H2/CO =2) dan melalui tiga tahapan reaksi yaitu pertama reaksi sintesis metanol, kemudian reaksi dehidrasi metanol dan reaksi ke tiga yaitu water gas shift. Reaksi berlangsung secara kontinyu dengan bantuan katalis oksida logam kompleks yaitu CuO/ZnO/Al2O3
Dalam prosesnya, pabrik ini memerlukan sarana penunjang (utilitas) diantaranya yaitu kebutuhan air sebesar 636 m3/hari. Kebutuhan air berasal dari air PDAM Tirta Taman Kota Bontang. kebutuhan listrik sebesar 14736 kWh. Kebutuhan listrik berasal dari PT PLN PLTD-MG Bontang dan kebutuhan bahan bakar sebesar 14060 liter/hari. Bahan bakar yang digunakan yaitu solar.
Pabrik ini berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) degan struktur organisasi yang dipakai adalah garis dan staff. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang direktur utama dengan jumlah karyawan 125 orang. Berdasarkan analisa ekonomi yang didirikan, pabrik ini layak untuk didirikan berdasarkan analisa yang diperoleh :
1. Total Modal Investasi : Rp 956.297 Juta
2. Modal sendiri : Rp 695.969 Juta
3. Pinjaman bank : Rp 260.327 Juta
4. Break Even Point : 20,42 %
5. Minimum Payback Period : 2 tahun 11 bulan 12 hari
6. Internal Return ratio : 51,76 %


Availability
TK2023035TK 2023 035Perpustakaan ITIAvailable
TK2023035-CDTK 2023 035Perpustakaan ITIAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
TK 2023 035
Publisher TEKNIK KIMIA : Tangerang Selatan.,
Collation
-
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
NONE
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available


File Attachment

You must be logged in to access this File Attachment


Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this



Perpustakaan

Institut Teknologi Indonesia

   Jl. Raya Puspiptek Serpong, Kota Tangerang Selatan 15320



V I S I

Menjadi Pusat Informasi Terdepan


M I S I

1.) Menyediakan Layanan Prima Yang Berorientasi Kepada Pemustaka;

2.) Menjadi Pusat Akses Informasi Seluruh Civitas Akademika Institut Teknologi Indonesia;

3.) Menjadi Unit Yang Profesional Dalam Penyedia Informasi Di Lingkungan Akademis.