Di era globalisasi yang didukung digitalisasi, persaingan bisnis tak lagi mengenal
batas teritorial suatu negara. Produk lokal harus besaing ketat dengan produk
negara lain. Salah satu kunci untuk dapat bersaing adalah dengan melakukan
peningkatan terus menerus atau dikenal dengan continuous improvement yaitu
usaha atau upaya berkelanjutan yang dilakukan untuk mengembangkan dan
memperbaiki produk, pelayanan maupun proses.
Usaha-usaha tersebut bertujuan untuk mencari dan mendapatkan bentuk terbaik
dari improvement yang dihasilkan. Menciptakan solusi terbaik dari masalah yang
ada, yang hasilnya akan terus bertahan dan berkembang lebih baik lagi.
Pada periode lima tahun terakhir, kontribusi sektor Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) terhadap produk domestik bruto (PDB) semakin meningkat.
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)
mencatat bahwa kontribusi sektor UMKM meningkat dari 57,84 persen menjadi
60,34 persen. Selain itu, sektor UMKM juga telah membantu penyerapan tenaga
kerja di dalam negeri. Tingkat serapan tenaga kerja pada sektor UMKM tumbuh
dari 96,99 persen menjadi 97,22 persen dalam periode lima tahun terakhir.
Mencermati data tersebut, pentingnya peran dan kontribusi UMKM terhadap
perekonomian Indonesia. Untuk itu, seharusnya pemerintah terus mendorong dan
membantu perkembangan wirausaha dan UMKM di Indonesia.
Kota Tangerang Selatan temasuk kota yang masih muda, lahir tahun 2008. Terletak
di bagian timur Provinsi Banten dan berada dalam posisi yang strategis karena
terletak pada poros wilayah Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-TangerangBekasi). Secara administratif terdiri dari 7 kecamatan, dan 54 kelurahan dengan
luas wilayah 147,19 Km2 atau 14.719 Ha.
Melalui kegiatan abdimas mandiri yang dilakukan Tim dosen ITI pada tahun
anggaran 2020 di Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan, diharapkan
permasalahan yang dihadapi IKM mitra yang belum mengelola mutu dan
produktivitas usaha dan tenaga kerja secara optimal dapat diatasi dengan
memberikan pelatihan secara intensif, terdokumentasi dengan baik dan
berkelanjutan.
Metode abdimas yang akan dilakukan untuk membantu UKM/ IKM adalah
pelatihan, guna mengimplementasikan Teknik Delapan Langkah PDCA untuk
mengendalikan mutu dan produktivitas pada aktivitas produksi diUKM/ IKM
Mitra secara benar, merupakan solusi yang ditawarkan tim sehingga ditargetkan
berbagai pemborosan secara berkelanjutan dapat dihilangkan.